Senin, 11 April 2011

smk menjadi 4 tahun masa belajar

smk menjadi 4 tahun masa belajar

JAKARTA – Penambahan durasi belajar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari tiga menjadi empat tahun terus digenjot. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yakin sistem baru tersebut semakin meyiapkan jebolan SMK masuk dunia kerja.
Direktur SMK Ditjen Pendidikan Menegah Kemendiknas Joko Sutrisno mengatakan, pemerintah tidak akan melepaskan begitu saja program baru tersebut. “Kami tetap melakukan intervensi,” kata dia di Jakarta kemarin (23/3). Diantaranya adalah, menambah jejaring latihan kerja bagi para siswa SMK tersebut. Joko menuturkan, pihak baru yang bakal digaet untuk bekerjasama meningkatkan kemampuan siswa SMK adalah PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Joko menyebut, dua perusahaan tersebut selama ini belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya modal, asset, dan teknologi yang dimiliki. Penyebabkan, kekurangan tenaga kerja.
Opsi kerjasama tersebut bisa dijalankan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah, setelah siswa lulus dari program regular pendidikan SMK yang ditempuh selama tiga tahun. Selanjutnya, dalam program belajar tambahan yang berdurasi satu tahun, jebolan SMK benar-benar ditempat untuk siap kerja.
Joko tidak memungkiri, selama ini lulusan SMK yang benar-benar fresh graduate sedikit gamang ketika masuk ke dunia industri atau kerja. Padahal, tambahnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang belum terlalu berorientasi ekonomi. Sebaliknya, lulusan SMK masih berorientasi belajar sekaligus bekerja.
Selama ini, program perpanjangan masa belajar bagi siswa SMK ini, dudah dikaji untuk diterapkan di beberapa tempat. Siswa yang lulus dari SMK, langsung dimasukkan dalam program pematangan kerja selama satu tahun. Dalam pematangan tersebut, alumni SMK diberi ilmu teknis hingga non teknis. Seperti penetapan harga jual hasil produksi, hingga trik menghadapi konsumen.
Proses ini, dinilai bisa memotong masa studi bagi alumni SMK yang harus menempun perguruan tinggi. “Jadi tidak perlu belajar hingga D1 bahkan S1. Jika sudah siap bekerja, ya bekerja,” cetus Joko.
Tujuan utama menggenjot lulusan SMK ini adalah, untuk menekan kecenderungan ekspansi tenaga kerja ke luar negeri. Joko menyebutkan, peluang kerja di dalam negeri sejatinya masih besar. Dia berharap, dalan jangka waktu lima tahun kedepan dampak dari perpanjangan masa belajar siswa SMK ini bisa membuahkan hasil nyata.
Dalam kesempatan kemarin, Joko juga memamerkan beberapa karya siswa SMK. Diantaranya kehebatan siswa SMK yang mampu merakit jutaan komputer jinjing. Selain itu juga ada siswa SMK di Malang yang mampu membuat mobil, bahkan pesawat terbang. “Meskipun beberapa bagian komponen masih impor, tetapi ini merupakan perkembangan,” pungkasnya. (wan)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail